Iraq for Sales : Rebutan Tender Minyak di Iraq
Katagori : GaleryOleh : Redaksi 22 Feb, 08 - 12:30 pm Lebih 70 perusahaan raksasa internasional di bidang perminyakan berlomba-lomba berebut proyek-proyek perminyakan di Iraq. “Hancurnya” Iraq lahirkan proyek!Lebih dari 70 perusahaan raksasa internasional yang bergerak di bidang perminyakan berlomba-lomba berebut proyek-proyek perminyakan di Iraq. Perusahaan-perusahaan raksasa minyak dunia segera mengajukan proposal pengembangan lahan-lahan minyak Iraq kepada Kementerian Perminyakan negara ini. Perusahaan pemenang tender itu akan diumumkan bulan depan dan dengan sendirinya bakal mengantongi perizinan melakukan aktivitas di lingkungan industri perminyakan Iraq. (watch full movie : "Iraq for sales") Sebelum ini, sebagian perusahaan-perusahaan minyak telah menandatangani kerja sama perminyakan di daerah otonomi Kurdistan Iraq. Namun apa yang dilakukan itu tidak disetujui oleh pemerintah Baghdad. Pemerintahan Nouri Al-Maliki bahkan mengancam bahwa kerja sama yang telah dilakukan itu bakal dibatalkan.Saat ini, perusahaan-perusahaan minyak Amerika yang aktif bekerja sama dengan industri perminyakan Iraq. Hussein Al-shahristani, Menteri Perminyakan Iraq menyatakan Undang-Undang (UU) perminyakan Iraq telah diratifikasi hingga akhir tahun 2008. Isi UU perminyakan Iraq itu merekomendasikan peningkatan jumlah produksi dan ekspor minyak Iraq hingga tiga kali lipat selama lima tahun mendatang dan perluasan kerja sama di bidang industri perminyakan demi pengembangan industri minyak Iraq.Hal yang perlu dicermati lebih adalah keinginan perusahaan minyak Perancis, Total untuk bermain di pasar-pasar minyak Iraq. Dan untuk itu, perusahaan ini akan mengadakan konferensi di Paris. Namun yang paling menarik adalah perusahaan ini juga punya misi lain, mengembalikan para eksponen Partai Baath di bisnis minyak Iraq dengan formasi yang baru. Sebagian berita malah menyebutkan, para eksponen Partai Baath bakal hadir dalam konferensi yang diprakarsai oleh perusahaan Total di Paris pada tanggal 25 Februari dan bakal ada agenda khusus pertemuan antara para pejabat Total Perancis dengan mereka.Pelelangan tender minyak yang disampaikan oleh pemerintah Iraq membuat mayoritas perusahaan minyak internasional tergiur. Namun tentu saja, setiap perusahaan minyak internasional yang ingin beroperasi di Iraq tidak hanya mencari keuntungan pribadi, tapi ingin menancapkan pengaruhnya di negara ini. Rusia adalah negara yang selama ini menyatakan kesediaannya untuk ikut dalam proyek-proyek minyak Iraq dan perusahaan Total Perancis telah siap untuk kembali melakukan aktivitasnya di industri perminyakan Iraq. Di sisi lain, untuk membangun kembali negaranya, Iraq memerlukan modal yang tidak sedikit. Iraq membutuhkan para pemodal luar negeri dan menyambut para pemodal yang ingin menanam modalnya di negerinya.Kebutuhan timbal balik antara Iraq dan perusahaan-perusahaan minyak internasional membuat pemerintah Baghdad harus benar-benar memperhatikan maslahat dan kepentingan nasionalnya. Itulah mengapa perjanjian kerja sama dengan perusahaan-perusahaan internasional menjadi perhatian utamanya. Menurut pemerintah Baghdad harus ada transparansi dalam setiap kerja sama yang dilakukan dan hanya satu pengambil keputusan. Dengan alasan itu pula Baghdad mengancam akan membatalkan nota kesepakatan antara sebagian perusahaan minyak internasional dengan pemerintah otonomi Kurdistan karena dilakukan tanpa sepengetahuan pemerintah pusat.Sebelum ini, beberapa saat setelah jatuhnya Iraq oleh Amerika, Halliburton, termasuk finalis perusahaan AS memenangi tender pemerintah Amerika Serikat untuk membangun kembali Iraq paska perang.Perusahaan jasa perminyakan yang bermarkas di Houston itu ada nama Wapres AS Dick Cheney yang pernah memimpin perusahaan tersebut selama lima tahun, merupakan satu dari lima perusahaan yang diajak pemerintah George W Bush pada bulan lalu untuk ikut tender pembangunan kembali Iraq paska perang. Halliburton diminta ikut melakukan pembangunan fisik itu meliputi jalan, jembatan dan rumah sakit. Perusahaan raksasa AS dan Negara besar yang ikut “berebut” di Iraq memang bukan hanya Halliburton. Ada juga perusahaan dan kontraktor kelas kakap, seperti Bechtel, Fluor, Washington Group International, Perini Corporation, Parsons, Lucent, dan CH2M Hill. [irb/hid/www.hidayatullah.com]
Minggu, 24 Februari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar